Analisis Kualitas Air Umbul Brintik, Kabupaten Klaten, Berdasarkan Parameter Fisika, Kimia dan Biologi dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
DOI:
https://doi.org/10.31957/acr.v8i2.5019Keywords:
Kualitas air, Pariwisata berkelanjutan, Higiene dan sanitasi, Baku mutuAbstract
Kualitas air merupakan faktor utama dalam mendukung keberlanjutan destinasi wisata berbasis sumber daya perairan. Kualitas air menentukan kenyamanan, keamanan, dan kesehatan wisatawan sekaligus menjaga fungsi ekologis destinasi. Umbul Brintik yang berada di Kabupaten Klaten, merupakan salah satu mata air alami yang dimanfaatkan untuk kegiatan rekreasi dan terapi air, sehingga perubahan kualitas air dapat berdampak pada daya tarik dan keberlanjutan fungsi wisatanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air Umbul Brintik berdasarkan parameter fisika, kimia, dan biologi, serta menilai kesesuaiannya dengan baku mutu air untuk keperluan higiene dan sanitasi menurut Permenkes Nomor 2 Tahun 2023. Pengambilan sampel dilakukan pada 21 dan 22 Juni 2025 di titik outflow kolam utama pada tiga periode waktu (05.00, 09.00, dan 17.00) menggunakan metode grab sampling untuk mempresentasikan variasi aktivitas wisata. Berdasarkan hasil pengujian secara langsung dan laboratorium nilai parameter fisika seperti suhu, TDS, kekeruhan, dan warna serta parameter kimia seperti pH, nitrat, nitrat dan logam berat (Cr6+ , Fe, dan Mn) tidak mengalami perubahan yang signifikan dan menunjukkan bahwa seluruh parameter masih berada jauh di bawah ambang batas baku mutu. Selain itu berdasarkan parameter biologi, tidak ditemukannya E.coli dan Coliform. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Umbul Brintik memiliki kualitas air yang sangat baik, stabil, dan bebas kontaminasi, didukung oleh debit air yang konstan serta sirkulasi alami yang efektif. Temuan ini menjadi pembatuan penting karena menunjukan hubungan langsung antara aktivitas wisata dan ketahanan kualitas air pada mata air alami yang dikelola berbasis masyarakat. Dengan demikian, Umbul Brintik layak dikategorikan sebagai mata air alami yang aman untuk aktivitas rekreasi dan terapi air, serta memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan sebagai pariwisata berkelanjutan.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously
licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial
publication in this journal. - Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive
distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository
or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. - Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or
on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges,
as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).












