Perbedaan Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Ikan kakatua Hipposcarus longiceps dan Scarus ghobban

Authors

  • Tri Aji Prasetyo Universitas Papua
  • Dedi Parenden Universitas Papua
  • Tutik Handayani Universitas Papua
  • Emmanuel Manangkalangi Universitas Papua

DOI:

https://doi.org/10.31957/acr.v8i2.5125

Keywords:

Aspek biologi ikan, Manokwari, rasio kelamin, sebaran ukuran

Abstract

ABSTRAK

Ikan kakatua dikenal dengan sebutan parrotfish, ikan bayan, lembain, atau anglu adalah kelompok besar spesies ikan laut dari famili Scaridae yang menghuni perairan dangkal tropis dan subtropis di seluruh dunia, terutama pada ekosistem terumbu karang. Ikan Kakatua meskipun bukan target utama penangkapan, akan tetapi sering ditangkap ataupun tertangkap oleh nelayan, dan semakin lama kondisinya semakin mengkhawatirkan akibat tingginya tekanan dan aktivitas penangkapan. Kajian komparasi aspek biologi secara spesifik dari spesies ikan kakatua masih jarang dilakukan, terutama untuk di wilayah Kabupaten Manokwari. Padahal ini hal yang sangat penting dalam mendukung baseline konservasi spesifik wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aspek biologi yang mencakup rasio jenis kelamin, sebaran ukuran, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi ikan kakatua dari spesies Hipposcarus longiceps  dan Scarus ghobban. Penelitian dilaksanakan pada bulan April –Agustus 2025. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, sampel ikan diperoleh dari pedagang ikan dan atau nelayan langsung di kota Manokwari, Metode penelitian bersifat deskriptif dengan teknik observasi langsung. Jumlah sampel keseluruhan yang peroleh sebanyak 68 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin kedua spesies ikan kakatua termasuk dalam kategori seimbang dengan rasio 1:1. Hasil uji chi-square menunjukkan nilai 0,023 untuk Hipposcarus longiceps dan 0,615 untuk Scarus ghobban, keduanya lebih kecil dari nilai kritis chi-square (3,841), yang mengindikasikan bahwa populasi kedua spesies masih berada pada kondisi ideal untuk mendukung kelestariannya. Distribusi ukuran panjang total dan berat tubuh kedua spesies berbeda; untuk Hipposcarus longiceps, panjang total berkisar 192–380 mm dengan berat 106–730 g, sedangkan untuk Scarus ghobban, panjang total berkisar 210–366 mm dengan berat 134–823 g. Pola pertumbuhan kedua spesies menunjukkan kesamaan, yaitu pertumbuhan bersifat alometrik negatif (b < 3), yang berarti pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan pertambahan berat, dengan pertumbuhan Scarus ghobban lebih stabil. Nilai faktor kondisi menunjukkan bahwa Scarus ghobban tergolong gemuk/montok, sedangkan Hipposcarus longiceps tergolong agak kurus. Perbedaan ini mencerminkan variasi fisiologis dan ekologis antar spesies, serta menegaskan bahwa kondisi lingkungan dan ketersediaan pakan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan ikan kakatua di perairan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Tri Aji Prasetyo, Universitas Papua

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua, Manokwari, Indoensia

Dedi Parenden, Universitas Papua

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua, Manokwari, Indoensia

Tutik Handayani, Universitas Papua

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua, Manokwari, Indoensia

Emmanuel Manangkalangi, Universitas Papua

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua, Manokwari, Indoensia

Published

2025-11-11