Komposisi Vegetasi dan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove di Kawasan Wisata Alam Teluk Youtefa Kota Jayapura

Authors

  • Hendrikus Randongkir Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, FMIPA, Universitas Cenderawasih
  • Henderite L. Ohee Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Cenderawasih
  • John D. Kalor Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, FMIPA, Universitas Cenderawasih

DOI:

https://doi.org/10.31957/acr.v2i1.982

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi vegetasi dan pemanfaatan ekosistem mangrove di Kawasan Wisata Alam Teluk Youtefa, Kota Jayapura. Pengumpulan data lapangan dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2015 yang terdiri dari tiga stasiun penelitian, yaitu Kampung Enggros, Kampung Tobati, dan Kampung Nafri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survey, wawancara, dan point center quarter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mangrove yang ditemukan di Kampung Enggros, Kampung Tobati dan Kampung Nafri adalah 10 jenis mangrove yang terdiri dari 7 jenis mangrove sejati (Acrosticum spesiosum, Avicennia alba, Bruguiera cylindrica, Ceriops decandra, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Xylocarpus menkongensis) dan 3 jenis mangrove asoasiasi (Casuarina sp., Derris trifolia, Pandanus tectorius). Kerapatan relatif R. apiculata tertinggi di Kampung Enggros dan Tobati (42,5% dan 75,0%), sedangkan kerapatan relatif A. alba tertinggi di Kampung Nafri (45,95%). R. apiculata memiliki frekuensi tertinggi di Kampung Enggros, Tobati dan Nafri (42,5%, 75,0% dan 45,95%). A. alba dan R. apiculata memiliki frekuensi relatif tertinggi di Kampung Nafri (45,95%). Tingkat dominansi tertinggi adalah R. apiculata di Kampung Enggros (49,69%) dan Kampung Tobati (73,03%), sedangkan A. alba di Kampung Nafri (52,21%). Indeks nilai penting tertinggi ditemukan di Kampung Tobati untuk jenis R. apiculata 223,03%. Pemanfaatan mangrove oleh masyarakat di Kampung Enggros Tobati dan Nafri sebagai kayu bakar, bahan bangunan, bahan obat-obatan, bahan pengawet jaring, serta bahan dempul dan cat perahu. Biota laut yang dimanfaatakan sebagai bahan makanan yaitu ikan (4 jenis), kepiting (3 jenis) dan kerang (5 jenis).

Kata Kunci: Komposisi vegetasi; Pemanfaatan mangrove; Masyarakat lokal Papua; Taman Wisata Alam; Teluk Youtefa

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anwar, C., dan Gunawan, H. 2006. Peranan Ekologis dan Sosial Ekonomis Hutan Mangrove dalam Mendukung Pembangunan Wilyah Pesisir. Ekopose Hasil-Hasil Penelitian: Konservasi Dan Rehabilitas Sumber Daya Hutan. Padang: Sinar Cemerlang Abadi,

Arijani, Setiadji, D., Guharjda, E., dan Qayim, I. 2006. Analisis vegetasi hulu DAS Cianjur Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Biodiversitas, 7(2),147-153.

Bengen, D.G. 2001. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Bogor: Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan, IPB.

CIFOR (Center of Internasional Forest Research) 2013. Luas Hutan Mangrove. Vol 1 No 12. Bogor: Pusat Penelitian Kehutanan Internasional.

Facrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamuna, B., dan Tanjung, R.H.R. 2018. Deteksi perubahan luasan mangrove Teluk Youtefa Kota Jayapura menggunakan citra landsat multitemporal. Majalah Geografi Indonesia, 32(2), 115-122.

Hamuna, B., Kalor, J.D., and Tablaseray, V.E. 2019. The impact of tsunami on mangrove spatial change in eastern coastal of Biak Island, Indonesia. Journal of Ecological Engineering, 20(3), 1-6.

Hamuna, B., Rumahorbo, B.T., Keiluhu, H.J., and Alianto. 2018a. Willingness to pay for existence value of mangrove ecosystem in Youtefa bay, Jayapura, Indonesia. Journal of Environmental Management and Tourism, 9(5), 907-915.

Hamuna, B., Sari, A.N., dan Megawati, R. 2018b. Kondisi hutan mangrove di kawasan Taman Wisata Alam Teluk Youtefa, Kota Jayapura. Majalah Ilmiah Biologi Biosfera: A Scientific Journal, 35(2), 75-83.

Handono, N., Tanjung, R.H.R., dan Zebua, L.I. 2014. Struktur vegetasi dan nilai ekonomi hutan mangrove Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua. Jurnal Biologi Papua, 6(1), 1-11.

Jarisetouw, Y.M.G. 2005. Analisa Degradasi Hutan Mangrove Wisata Teluk Youtefa Kota Jayapura. Skripsi. Fakultas Kehutanan, Universitas Negeri Papua, Manokwari.

Kalor, J.D., Dimara, L., Swabra, O.G., dan Paiki, K. 2018. Status kesehatan dan uji spesies indikator biologi ekosistem mangrove Teluk Youtefa Jayapura. Majalah Ilmiah Biologi Biosfera: A Scientific Journal, 35(1), 1-9.

Kalor, J.D., Indrayani, E., and Akobiarek, M.N.R. 2019. Fisheries resources of mangrove ecosystem in Demta Gulf, Jayapura, Papua, Indonesia. AACL Bioflux, 12(1), 219-229.

Katiandagho, B. 2015. Analisis struktur dan status ekosistem mangrove di perairan timur Kabupaten Biak Numfor. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan, 8(1), 8-12.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 201 tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove.

Kondororik, F. 2011. Analisis Vegetasi dan Pemanfaatan Hutan Mangrove di Kampung Wersar Distrik Temianabuan Kabupaten Sorong. Skripsi. FMIPA Jurusan Biologi, Universitas Cenderawasih, Jayapura.

Magurran, A.E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey: Pricenton University Press.

Noor, Y.R., Khazali, M., dan Suryadiputra, I.N.N. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor: PHKA/Wi-IP.

Prasetyo, I., Adi, N.S., Iwan A., dan Pranowo, W.S. 2016. Pemetaan terumbu karang dan mangrove untuk pertahanan pantai dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (kasus daerah Biak, Papua). Chart Datum, 2, 12-22.

Rumahorbo, B.T., Keiluhu, H.J., and Hamuna, B. 2019. The economic valuation of mangrove ecosystem in Youtefa bay, Jayapura, Indonesia. Ecological Questions, 30(1), 47-54.

Setyawan, A.D., dan Winarno, K. 2006. Pemanfaatan langsung ekosistem mangrove di Jawa Tengah dan penggunaan lahan disekitarnya, kerusakan dan upaya retorasi. Biodiversitas, 7(3), 282-291.

Supardjo, M.N. 2008. Indentifikasi Vegetasi mangrove di Segoro Anak Selatan Taman Nasinal Alas Purwo, Banyuwangi Jawa Timur. Laporan Penelitian. Program Studi Manjeman Sumber Daya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Semarang.

Tablaseray, V.E., Pairin, M.R.A., Fakdawer, N., dan Hamuna, B. 2018. Pemetaan sebaran dan kerapatan mangrove di Pesisir Timur Pulau Biak, Papua menggunakan citra satelit landsat 8. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 8(1), 31-39.

Tebay, S. 2004. Kajian Pengembangan Ekoswisata Berbasis Masyarakat di Taman Wisata Teluk Jayapura Papua. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tomlinson, P.B. 1986. The Botany of Mangroves. Cambridge: Cambridge University Press.

Tumisem dan Suwarno. 2008. Degradasi hutan bakau akibat pengambilan kayu bakar oleh industri kecil gula kelapa di Cilacap. Journal Forum Geografi, 22(2), 164-169.

Wakum, D. 2011. Analisis dan pemanfaatan hutan mangrove Di Kampung Urfu Distrik Yendidori Kabupten Biak Numfor. Skripsi. FMIPA Jurusan Biologi, Universitas Cenderawasih, Jayapura.

Downloads

Published

2019-07-26

Issue

Section

Articles