Tutupan Terumbu Karang di Perairan Teluk Tanah Merah, Kabupaten Jayapura

Penulis

  • Robert Munua Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, FMIPA, Universitas Cenderawasih
  • Baigo Hamuna Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, FMIPA, Universitas Cenderawasih
  • John D. Kalor Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, FMIPA, Universitas Cenderawasih

DOI:

https://doi.org/10.31957/acr.v2i1.984

Abstrak

Terumbu karang memiliki fungsi, peranan dan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Secara ekologi terumbu karang bermanfaat sebagai sumber makanan, habitat, tempat berkembang biak dan tempat hidup bagi berbagai oarganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis lifeform tutupan karang, persentase terumbu karang dan parameter fisik-kimia perairan Teluk Tanah Merah Distrik Depapre. Pengambilan data selama 7 bulan dari bulan Oktober 2017 sampai April 2018.  Metode pengamatan terumbu karang yang digunakan adalah observasi dan Point Intercept Transect (PIT) pada kedalaman 3 m dan 10 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 tipe lifeform karang Acropora di perairan Teluk Tanah Merah yaitu Acropora encrusting (ACE), Acropora submassive (ACS), Acropora digitate (ACD), Acropora branching (ACB,) dan Acropora tabulate (ACT), serta 9 jenis non-Acropora yaitu Coral branching (CB), Coral massive (CM), Coral submassive (CS), Coral encrusting (CE), Coral foliose (CF), Coral mushroom (CMR), Heliopora (CHL), Tubipora (CTU), dan Millepora (CME). Rentang tutupan terumbu karang hidup berkisar antara 42,00% sampai 56,67% di kedalaman 3 m dan berkisar antara 39,33% sampai 62,67% di kedalaman 10 m.

Kata Kunci: Acropora; Non-Acropora; Tutupan karang hidup; Point Intercept Transect; Teluk Tanah Merah

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Andrianto. 2016. Variasi Morfologi Karang Bercabang (brancing) Berdasarkan Zona Terumbu Karang di Perairan Pulau Badi Kabupaten Pangkep. Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar.

English, S., Wilkinson, C., and Baker, V. 1997. Survey Manual for Tropical Marine Resources: 2nd ed. Townsville: Australia Institute of Marine Science.

Fadli, N., Kunzmann, A., Von Jutarzenka, K., Rudi, E., and Muchlisin, Z.A. 2013. A preliminary study of corals recruitment using coral rubbles substrate in Seribu Island waters, Indonesia. AACL Bioflux, 6(3), 246-252.

Hamuna, B., Pujiyati, S., Natih, N.M.N., dan Dimara, L. 2018. Analisis hambur balik akustik untuk klasifikasi dan pemetaan substrat dasar perairan di Teluk Yos Sudarso, Kota Jayapura. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(2), 291-300.

Hamuna, B., Tanjung, R.H.R., Suwito, Maury, H.K., dan Alianto. 2018. Kajian kualitas air laut dan indeks pencemaran berdasarkan parameter fisika-kimia di perairan Distrik Depapre, Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1), 35-43.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH). (2001). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 4 tahun 2001 tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang. Kementerian Negara

Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Jakarta, Indonesia.

Lubis, M.Z., Anurogo, W., Hanafi, A., Kausarian, H., Taki, H.M., and Antoni, S. 2018. Distribution of benthic habitat using Landsat-7 imagery in shallow waters of Sekupang, Batam Island, Indonesia. Biodiversitas, 19(3), 1117-1122.

Madduppa, H.H., Agus, S.B., Farhan, A.R. Suhendra, D., and Subhan, B. 2012. Fish biodiversity in coral reefs and lagoon at the Maratua Island, East Kalimantan. Biodiversitas, 13(3), 145-150.

Manuputty, A.E., dan Djuwariah. 2009. Panduan Metode point Intersept Transect (PIT) untuk Masyarakat Studi Baseline dan Monitoring Kesehatan karang di Lokasi Daerah perlindungan Laut. Jakarta: Coral Reef Rehabilitation and Management Program, COREMAP II-LIPI.

Marshall, N.J., Kleine, D.A., and Dean, A.J. 2012. CoralWatch: education, monitoring, and sustainabily through citizen science. Front Ecol. Environ., 10(6), 332-334.

Nababan, R.M. 2009. Presentase Tutupan (Percent Cover) Terumbu Karang Di Bagian Timur Periran Pulau Rubiah Nanggro Aceh Darussalam. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Nybakken, J.W. 2001. Marine biology: An ecological approach, 5th Ed. San Francisco: Benjamin Cummings.

Paulangan, Y.P. 2018. Kondidi ekosistem terumbu karang di lokasi Tiatiki dan non-Tiatiki, Kampung Tablanusu Distrik Depapre Kabupaten Jayapura. Scripta Biologica, 5(5), 55-59.

Paulangan, Y.P., Fahrudin, A., Sutrisno, D., and Bengen, D.G. 2019a. Distribution and condition of coral reef ecosystem in Tanah Merah Bay, Jayapura, Papua, Indonesia. AACL Bioflux, 12(2), 502-512.

Paulangan, Y.P., Fahrudin, A., Sutrisno, D., dan Bengen, D.G. 2019b. Keanekaragaman dan kemiripan bentuk profil terumbu berdasarkan ikan karang dan lifeform karang di Teluk Depapre Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(2), 249-262.

Pratchett, M.S., Wilson, S.K. Berumen, M.L., and McCormick, M.I. 2004. Sublethal effects of coral bleaching on an obligate coral feeding butterflyfish. Coral Reefs, 23(3), 352-356.

Rudi, E., Elrahimi, S.A., Kartiijaya, T., Herdiyana, Y., Setiawan, F., Shinta, P., Campbell, S., and Tamelander, J. 2009. Reef fish status in northern Acehnese reef based on management type. Biodiversitas, 10(2), 88-93.

Rumahorbo, B.T., Hamuna, B., dan Dimara, L. 2018. Kondisi ekosistem terumbu karang di perairan Tablasupa Kabupaten Jayapura dan nilai manfaat ekonominya. ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua, 1(2), 58-63.

Saptarini, D., Mukhtasor, and Rumengan, I.F.M. 2017. Coral reef lifeform variation around power plant activity: Case study on coastal area of Paiton Power Plant, East Java, Indonesia. Biodiversitas, 18(1), 116-120.

Suharsono. 2008. Jenis-jenis Karang Di Indonesia. Jakarta: LIPI Press.

Suharsono. 1984. Pertumbuhan Karang. Jakarta: Pusat Penelitian Oceanografi, LIPI.

Suryanti., Supriharyono., Yulia R., (2011). Pengaruh kedalaman terhadap morfologi karang di Pulau Cemara Kecil, Taman Nasional Karimunjawa. Jurnal Saintek Perikanan, 7(1), 63-69.

Tanjung, R.H.R., Hamuna, B., and Alianto. 2019. Assessment of water quality and pollution index in coastal waters of Mimika, Indonesia. Journal of Ecological Engineering, 20(2), 87-94.

Veron, J.E.N. 2002. Reef corals of the Raja Ampat Islands, Papua Province, Indonesia, Part I: overview of Scleractinia. In: A marine rapid assessment of the Raja Ampat Islands, Papua Province, Indonesia (ed. S.A. McKenna, G.R. Allen and S. Suryadi), pp. 26-36. Conservation International, Washington.

Veron, J.E.N., Devantier, L.M., Turak, E., Green, A.L., Kininmonth, S., Stafford-Smith, M., and Peterson, N. 2009. Delineating the coral triangle. Galaxea, Journal of Coral Reef Studies, 11(2), 91-100.

Wahidin, N., Siregar, V.P., Nababan, B., Jaya, I., and Wouthuyzen, S. 2015. Object-based image analysis for coral reef benthic habitat mapping with several classification algorithms. Procedia Environmental Science, 24, 222-227.

White, W.H., Harborne, A.R., Sotheran, I.S., Walton, R., and Foster-Smith, R.L. 2003. Using an acoustic ground discrimination system to map coral reef benthic classes. International Journal of Remote Sensing, 24(13), 2641-2660.

Diterbitkan

2019-07-26

Terbitan

Bagian

Articles