OPTIMALISASI PENGENDALIAN BANJIR DI KABUPATEN KEEROM PROPINSI PAPUA

Authors

  • Dance Manuel Agustinus Saroi Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana Universitas Cenderawasih
  • Harmonis Rante Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana Universitas Cenderawasih
  • Thobby Wakarmamu Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana Universitas Cenderawasih

DOI:

https://doi.org/10.31957/jurnalelips.v7i1.4121

Keywords:

River, Flood, Topographic Analysis, Hydrological Analysis, Flood Discharge Analysis, Embankment, and Gabions

Abstract

The river as a system is an ecological system that is very vulnerable to environmental changes. With environmental changes in a river system, the morphology of the river will also change, following the dynamics of ecosystem changes that occur. Flooding often causes damage to residential areas and infrastructure surrounding river basins. Some of the problems that cause flooding in Keerom district include the silting of the bottom and the many river bends that result in high sedimentation, especially in the Mur River in East Arso and the Tami River in West Arso. Therefore, it is necessary to plan a flood control design in Keerom Regency, which will serve as a technical guideline for the implementation of physical work later. From the results of the analysis using topographic data analysis methods, hydrological analysis, and flood discharge analysis on the Mur and Tami rivers, it can be concluded that the optimization of flood management that occurs in the East Arso Mur River and the West Arso Tami River is to build earthen embankments and install gabions in several transes, which are the overflow points of the Mur River and Tami River.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dewi (Arta. dkk., 2020) bencana banjir diukur dengan probabilitas terjadinya kerusakan yang secara umum disebut sebagai risiko banjir

Sholihah (Jati. dkk., 2023) Banjir adalah salah satu bencana yang ditakuti masyarakat,

Wahyu. dkk., 2022. aliran sungai tidak lancar akibat terhambat oleh sampah; serta kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai

Sagala et al., 2012; M. Restu. dkk., 2022). (intensifnya pembangunan pada wilayah dataran banjir

Nott, 2006; Arta. dkk., 2020). Elemen berisiko adalah tingkat kemungkinan suatu elemen untuk mengalami dampak bahaya. Elemen-elemen tersebut dapat berupa penduduk, bangunan, pelayanan publik, kegiatan ekonomi, dan infrastruktur.

Haryani, 2012; Arta. dkk., 2020. Besarnya konsentrasi aktivitas manusia di wilayah ini harus diimbangi dengan tindakan mitigasi bencana guna mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh banjir, sehingga lahan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, salah satu upaya yang dilakukan masyarakat dalam menaggulangi bencana adalah dengan melakukan mitigasi.

Sosrodarsono, 2003 : 27.curah hujan wilayah atau curah hujan daerah yang dinyatakan dalam satuan millimeter

Eksan. dkk., 2021, Kodoatie dan Sugiyanto. Pengendalian banjir.

Published

2024-02-29

How to Cite

Dance Manuel Agustinus Saroi, Harmonis Rante, & Thobby Wakarmamu. (2024). OPTIMALISASI PENGENDALIAN BANJIR DI KABUPATEN KEEROM PROPINSI PAPUA. Jurnal ELIPS (Ekonomi, Lingkungan, Infrastruktur, Pengembangan Wilayah, Dan Sosial Budaya), 7(1), 12–17. https://doi.org/10.31957/jurnalelips.v7i1.4121