Studi Karakterisasi dan Analisis in silico pada Gen rpoB dan katG : Studi Resistensi RIF pada RNA Polimerase Subunit- dan Resistensi INH pada Gen katG pada Pasien Tuberkulosis di Jayapura-Provinsi Papua
DOI:
https://doi.org/10.31957/.v1i1.186Abstract
Masalah utama yang terus meningkat dalam pengobatan dan kontrol TB di provinsi Papua adalah isolat Multidrug-Resistant M. tuberculosis (MDR-TB), yang didefinisikan oleh badan kesehatan dunia, WHO sebagai isolat M. tuberculosis yang resisten RIF dan INH. Pengobatan penderita TB biasanya dilakukan dengan pemberian tiga jenis obat antituberkulosis (AOT) dengan pilihan utama adalah rifampin  (RIF)  dan isoniazid (INH),  kemudian disertai  dengan  streptomisin  atau  pirazinamid. Resistensi RIF disebabkan adanya mutasi gen rpoB, yaitu gen yang menghasilkan RNA polimerase subunit-, dan resistensi INH sebagian besar disebabkan adanya mutasi gen katG. Seiring meningkatnya jumlah penderita penyakit HIV/AIDS menyebabkan WHO mengkategorikan penyakit TB sebagai re-emerging disease. Tujuan studi ini adalah memperoleh informasi hubungan MDR-TB dengan gen-gen terkait, serta informasi kombinasi genotipe M. tuberculosis. Di sini kami laporkan bahwa sebagian besar isolat MDR-TB tersebut resisten terhadap obat antituberkulosis lainnya, dan frekuensi mutasi rpoB526 dan rpoB531 hampir sama tetapi mutasi katG315 hanya terdapat pada 16 isolat. Studi ini berhasil mendeteksi mutasi selain kodon rpoB526 atau rpoB531 yang belum pernah dipublikasikan,di antaranya adalah mutasi C1307T (Asp516Gly), T1374A dan A1376C (Ser539Thr), serta C1413T (Pro552Ser). Adanya perubahan nukleotida C1363A (Pro535His) pada M. tuberculosis yang sensitif enam obat antituberkulosis menunjukkan tidak seluruh mutasi rpoB menimbulkan sifat resisten. Atas dasar fenomena ini, dapat diusulkan bahwa mekanisme terbentuknya galur MDR-TB diawali dengan mutasi rpoB yang diikuti dengan mutasi katG. Studi ini memperlihatkan bahwa mekanisme resistensi terhadap suatu OAT yang hanya mempengaruhi satu gen, misalnya rifampin yang mempengaruhi rpoB, akan lebih mudah dikontrol daripada OAT yang mempengaruhi beberapa gen, misalnya isoniazid yang mempengaruhi gen-gen lainnya selain katG.
Kata Kunci: Karakterisasi, rpoB dan katG, resistensi RNA polimerase subunit-, gen katG, Provinsi Papua
Downloads
References
Corbett, E.L, Watt, C.J, Walker, N., Maher, D., Williams, B.G, Raviglione, M.C dan Dye, C. Arch Intern Med.2003.163:1009-1021
Glynn, J.R., Whiteley, J., Bifani, P.J., Kremer. K. dan Van Solingen, D. Emerg Infect Dis. 2002. 8:843-850
Hirano, K., Abe, C. dan Takahashi M. J Clin Microbiol. 1999. 37: 2663-2666
Höfling,C.C.,Pavan, E.M., Giampaglia, C.M.S., Ferrazoli,L.,Aily,D.C.G.,de Albuquerque, D.M. dan Ramos, M.C. Int J Tuberc Lung Dis. 2005. 9(1): 87–93
Korzheva, N., Mustaev, A., Kozlov, M., Malhotra, A., Nikiforov, V., Goldfarb, A. dan Darst, S.A. Science. 2000. 289: 619-625
Maksum IP, Farhani A, Rachman SD, and Ngili Y. Int J ChemTech Res. 2013. 5(2): 441-450.
Mikhailovich, V., Lapa,S.,Gryadunov, D., Sobolev, A., Strizhkov, B., Chernyh, N., Skotnikova, O.,Irtuganova,O.,Moroz,A.,Lituinov,V.,Vladi mirskii, M., Perelman, M., Chernousova, L., Erokhin,V.,Zasedatelev,A. dan Mirzabekov, A. J Clin Microbiol. 2001. 39: 2531-2540
Mokrousov,I.,Otten,T.,Filipenko,M.,Vyazovaya, A., Chrapov, E., Limeschenko, E., Steklova, L., Vyshnevskiy, B. dan Narvskaya, O. J Clin Microbiol. 2002. 40: 2509-2512
Pierattelli, R., Banci, L., Eady, N.A.J., Bodiguel, J., Jones, J.N., Moody, P.C.E., Raven, E.L., Jamart-Gregoire, B. dan Brown, K.A. J Biol Chem. 2004. 279: 39000-39009
Putman, M., van Veen, H.W. dan Konings, W.N. Proc Natl Acad Sci. 1996. 93: 10668-10672
Ramaswamy , S.V., Dou, S-J., Rendon, A., Yang, Z., Cave, M.D. dan Graviss, E.A. J Med Microbiol. 2004. 53: 107-113
Rie, A.V., Warren, R., Mshanga, I., Jordaan, A.M., Spuy, G.D., Richardson, M., Simpson, J., Gie, R.P., Enarson, D.A., Beyers, N., Helden, P.D. dan Victor, T.C. J Clin Microbiol. 2001. 39: 636-641
Siallagan J, Maryuni A, Jukwati, and Ngili Y. Der Pharma Chemica. 2015. 7(9): 334-339. Tanjung R.H.R and Ngili, Y. Int J PharmTech
Res. 2016. 9(5): 334-341.
Tanjung RHR and Ngili Y. Der Pharma Chemica. 2016. 8(6): 165-173.
Ubyaan R, Maryuni AE, Sroyer A, Palit EIY, Jukwati, Suaka IY, and Ngili Y. Int J PharmTech Res. 2012. 4(4): 1803-1811.
Wei, C-J., Lei, B., Musser, J.M. dan Tu, S.C. Antimicrob Agents Chemother. 2003. 47: 670-675
Yue, J., Shi, W.,Xie, J., Li, Y., Zeng, E. dan Wang, H. J Clin Microbiol. 2003. 41: 2209-2212
Zanden, Van der, A.G.M., Te-Koppele Vije, E.M., Banu, N.V.,Van Soolingen, D. dan Schouls, L.M. J Clin Microbiol. 2003. 41: 1101-1108