Reduksi Koleterol Dalam Kuah Coto Makassar Yang Terdapat Di Abepura Jayapura Menggunakan Kitosan Dari Cangkang Kepiting (Syclla.SP) Asal Timika
DOI:
https://doi.org/10.31957/.v4i2.1988Abstract
Cangkang kepiting merupakan hasil samping dari pengolahan daging kepiting yang mengandung senyawa kitin. Kitin dapat dideasetilasi sehingga menjadi senyawa kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kitosan dari cangkang kepiting bakau (Syclla sp.) sebagai penurun kadar kolesterol dalam kuah coto Makassar. Cangkang kepiting dikeringkan, ditumbuk/digerus hingga halus dengan ukuran 200 mesh. Kitin diisolasi menggunakan metode deproteinasi dan demineralisasi, kitosan disintesis menggunakan metode deasetilasi. Kitosan dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform InfraRed  untuk mengetahui gugus fungsi. Pada bagian akhir penelitian ini, dilakukan absorpsi kandungan kolesterol dalam kuah coto Makassar yang berasal dari warung coto Makassar Abepura Kota Jayapura menggunakan kitosan pada berbagai variasi suhu terhadap jumlah kuah coto Makassar yang tetap. Uji kandungan kolesterol pada kuah coto Makassar hasil absorpsi menggunakan spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan, dari 200 g serbuk cangkang kepiting diperoleh 30,41 % kitin dan 28,33 % kitosan dengan derajat deasetilasi 85,9 %. Dalam waktu 30 menit pada suhu penyerapan 35; 45; 60; 75; 85 dan 95ᵒC,  kitosan dari cangkang kepiting mampu menurunkan kadar kolesterol pada kuah coto Makassar berturut-turut sebesar 30,4; 51,7; 61,8; 36,7; 20,4 dan 7,4 %. Dengan demikian, penyerapan optimal kitosan hasil sintesis terhadap kadar kolesterol pada kuah coto Makassar berlangsung pada suhu penyerapan 60 ᵒC.
Â
Kata Kunci: Cangkang Kepiting, Kitosan, Coto Makassar, Suhu, Kolesterol.
Downloads
References
Agus. (2011). Pemanfaatan Limbah Udang dan Kepiting. Bandung: Universitas Padjajaran.
Agustina, S., Swantara, I. M., & Suartha, I. N. (2015). Isolasi Kitin, Karakterisasi, Dan Sintesis Kitosan Dari Kulit Udang. Journal of Chemistry , 9 (2).
BSN. (2013). Kitosan-Syarat Mutu dan Pengolahan. SNI:7949 .
Dompeipen, E. J. (2016). Isolasi dan Identifikasi Kitin dan Kitosan dar Kulit Udang Windu (Panaeus monodon) dengan Spektroskopi Inframerah. In Majalah Biam (pp. 308-316). Ambon: Kementrian Perindustrian.
Firtriah, H., Mahatmanti, F., & Wahyuni, S. (2012). Pengaruh Konsentrasi pada Pembuatan Pembuatan Membran Kitosan Terhadap Selektivitas ion Zn (II) dan Fe (II). Indonesian Journal of Chemical Science , 1 (2), 104-109.
Hargono, Abdullah, & Sumantri, I. (2008). Pembuatan Kitosan dari Limbah Cangkang Udang Serta Aplikasinya dalam Menurunkan kolesterol Lemak Kambing. Reaktor , 12 (1), 53-57.
Kusuma, S. H. (2016). Kemampuan Kitin dari Cangkang Kepiting Bakau (Syclla sp.) dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Jeroan Sapi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmi Pendidikan Unsiyah , 1-9.
Lehninger, J. (1997). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Maidin, A. N. (2017). Produksi Kitosan Dari Limbah Cangkang Kepiting Rajungan (Portunidae) Secara Enzimatis Dan Aplikasinya Sebagai Penurun Kolesterol. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Nduru, F. M., Drastinawati, & Yenti, S. R. (2018). Isolasi Kitin Dari Limbah Cangkang Kepiting (Syclla sp.) dengan Variasi Pelarut Pada Proses Bleaching. Jom FTEKNIK , 5 (1).
Pitriani, P. (2010). Sintesis dan Aplikasi Kitosan dari Cangkang Rajungan (Portunus pegicus) Sebagai Penyerap Ion Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Untuk Pemurnian Natrium Silikat, Silikat. Jakarta: UIN Syraif Hidayatullah.
Puspitasari. (2014). Efek radiasi Gamma Terhadap Kemampuan Kitosan dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Secara In Vitro, Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Rakhmawati, E. (2007). Pemanfaatan Kitosan Deasetilasi Kitin Cangkang Bekicot Sebagai Adsorben Zat Warna Remazol Yellow, Skripsi. Surakarta: FMIPA Universitas Sebelas Maret.
Sanjaya, I., & Yuanita, L. (2007). Adsorbsi PB (II) oleh Kitosan Hasil Isolasi Kitin Cangkang Kepiting Bakau (Syclla sp.). 8 (1).
Sedjati, S., Tri, W. A., & Titi, S. (2007). Studi Penggunaan Kitosan Sebagai Antibakteri pada Ikan Teri Segar (Stolephorus heterolobus) Asin Kering selama Penyimpanan Suhu Kamar. Pasir Laut , 2 (2), 54-66.
Shahidi, F., & Abuzaytun, R. (2005). Chitin, Chitosan and Coproduct: Chemistry, Production, Application and helath Effect. Canada: Department of Biochemistry, memorial University of Newfoundland.
Simunek, J., & Bartonova, H. (2005). Effect of Detary Chitin and Chitosan on Cholesterolemia of Rtas. Acta Vet , 74, 491-499.
Sugita, P., Wukirsari, T., Sjahriza, A., & Wahyono, D. (2009). Kitosan Sumber Biomaterial Masa Depan. Bogor: PT Penerbit IPB PRESS.
Sukmawati, Mustamin, & Chaerunnimah. (2014). Analisis Kandungan Kolesterol, Asam Lemak Bebas dan Angka Peroksida Pada Makanan Tradisional Khas Makassar(Coto,Konro Dan Pallubasa). Media Gizi Pangan , XVII (1).
Trisnawati, E., Andesti, D., & Saleh, A. (2013). Pembuatan Kitosan dari Limbah Cangkang Kepiting sebagai Bahan Pengawet Buah Duku dengan Variasi Lama Pengawetan. Jurnal Teknik Kimia , 19 (2), 18.
Tzoumaki, M.V., T. Moschakis, E. Scholten, dan C.G. Biliaderis. 2013. In VitroLipid Digestion of Chitin Nanocrystal stabilized o/w emulsions. Food Funct.Vol. 4: 121-129