Peranan Intervensi Fisioterapi Metode Senam Kegel Untuk Mengatasi Kegagalan Kerja Sel Otot Polos Pada Kelainan Kandung Kemih Inkontinensia Urin

Authors

  • Argorby Simanullang
  • Naomi Dwany
  • Ruth Y. Purba
  • Melany Djami
  • Wahyu Irawati Universitas Pelita Harapan

DOI:

https://doi.org/10.31957/jbp.1501

Abstract

Urinary incotinensia is a disease that causes sufferers to experience urine without realizing it or is often referred to as bed-wetting. Urinary incotinence causes sufferers to experience difficulty or sleep disturbances, depression, isolation, lack of confidence, irritability, limiting social activities, and spending a lot of money on medication so that they really need a treatment solution. Urinary incontinence results from weakening of the smooth muscle in the bladder organs. One of the treatments that can be done to overcome urinary incontinence is using physiotherapy, namely by doing Kegel exercises. The purpose of this paper is to determine the role of physiotherapy interventions using Kegel exercises to overcome the failure of smooth muscle cells in urinary incontinence bladder disorders. This literature review will discuss four focus studies, namely: 1) the structure and function of the renal organ system, 2) the structure and working mechanism of smooth muscle cells, 3) cellular studies of urinary incontinence, and 4) treatment of urinary incontinence using physiotherapy interventions. Physiotherapy with Kegel exercises has the benefit of strengthening the work of the bladder sphincter and pelvic floor muscles. The mechanism is by increasing smooth muscle cell metabolism. The metabolic rate of the muscles will increase the strength of the smooth muscle and the nervous system to contract, so that the smooth muscle will get stronger. However, Kegel exercises do not completely cure urinary incontinence and only relieve the symptoms it causes.

Key words: Physiotherapy; Urinary incontinence; Smooth muscles; Cells; Kegel exercises.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Argorby Simanullang

Biology

References

Aditya, A., A. Udiyono, L.D. Saraswati dan H. Setyawan. 2018. Screening fungsi ginjal sebagai perbaikan outcome pengobatan pada penderita diabetes mellitus tipe II (studi di wilayah kerja Puskesmas Ngesrep). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 6(1): 191-192.

Aru, W. S., S.Bambang, A. Idris, S. Marcellus, dan S. Siti. 2004. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta.

Azhar, L.T.M., M. Adam, dan Gholib. 2017. Pengantar fisiologi veteriner. Syiah Kuala University Press. Banda Aceh.

Campbell, N.A., J.B. Reece, dan L.G. Mitchell. 2004. Biologi Edisi 5). (W. Manalu, Trans.) Penerbit Erlangga. Jakarta.

Chalik, R. 2016. Anatomi fisiologi manusia. Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta.

Collein, I. 2012. Pengalaman lansia dalam penanganan inkontinensia urin di wIlayah kerja Puskesmas Kamonji. Jurnal Keperawatan Soedirman. 7(3): 158-165.

Darmojo, B. 2015. Geriatri: Ilmu kesehatan usia lanjut. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta.

Diloreto, R., and C.T. Murphy. 2015. The cell biology of aging. Molecular Biology of the Cell. 26(4): 4524-4531.

Drake, M.J. 2007. The integrative physiology of bladder. Annals of The Royal College of Surgeons of England. 9(6): 580-585.

Eckman, M., D.M.Labus, and G. Thompson. (Eds.). 2007. Straight A's in anatomy and physiology. Lippincott Williams & Wllkins. USA.

Fried, G.H., dan G.J. Hademenos. 2011. Biologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Grace, P.A., and N.R. Borley. 2006. At a glance ilmu bedah. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Hafen, B.B., and B. Burns. 2020. Physiology, Smooth Muscle. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.

Ham, M.F., dan M. Saraswati. (Eds.). 2018. Buku ajar patologi dasar robins. Elsevier Inc. Singapore.

Hartinah, D., dan Yuliasetyanigrum. 2016. Kegel exercise terhadap penurunan inkontinensia urin pada lansia di Desa Undaan Lor Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. JIKK. 7(2): 32-36.

Insani, U., E. Supriatun, dan A. Ratnaningsih. 2018. Efektivitas latihan kegel dalam penurunan kejadian inkontinensia urin pada lansia di unit pelayanan sosial lansia Purbo Yuwono Klampok Brebes. Jurnal Ilmu Keperawatan Medial Bedah. 1(2): 21-22.

Irawati, W. 2020. Buku ajar biologi manusia. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pelita Harapan. Tangerang.

Juananda, D., dan D. Febriantara. 2017. Inkontinensia urin pada lanjut usia di panti Werdha Provinsi Riau. Jurnal Kesehatan Melayu. 1(1): 20-24.

Jusuf, A.A. 2001. Sistem perkemihan. Universitas Indonesia. Jakarta.

Karjoyo, J.D., D. Pangemanan, dan F. Onibala. 2017. Pengaruh senam kegel terhadap frekuensi inkontinensia urin pada lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Tumpaan Minahasa Selatan. e-journal Keperawatan. 5(1): 1-7.

Kristianti, S., dan Y. Putriyana. 2015. Hubungan senam kegel pada ibu hamil Primigravida TM III terhadap derajat robekan perineum di wilayah puskemas pembantu Bandar Kidul Kota Kediri. Jurnal Ilmu Kesehatan. 3(2): 91–98.

Kurniawati, A., dan A. Asikin. 2018. Gambaran tingkat pengetahuan penyakit ginjal dan terapi diet ginjal dan kualitas hidup pasien hemodialisis di Rumkitar dr. Ramelan Surabaya. Amerta Nutrition. 2(2): 125-135.

Lanzotti, N.J., M.A. Tariq, and S.R. Bolla. 2020. Bladder physiology. StatPearls Publishing. Treasure Island.

Mercado-Saenz, S., M. J. Ruiz-Gomez, F. Morales-Moreno, and M. Martinez-Morillo. 2010, Cellular aging: Theories and technological. Brazilian Archieves of Biology and Technology. 53(6): 1319-1332.

Min, C.C. 2006. Buku panduan klinis menangani inkontinensia urin. Masyarakat Kontinensi. Singapura.

Musdalipah. 2018. Identifikasi drug related problem (DRP) pada pasien infeksi saluran kandung kemih di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Jurnal Kesehatan. 11(1): 39-41.

Nafisah, S. 2020. Bagian-bagian ginjal beserta fungsinya bagi tubuh manusia. Retrieved from Bobo.id: https://bobo.grid.id/read/082107590/bagian-bagian-ginjal-beserta-fungsinya-bagi-tubuh manusia?page=all

Novera, M. 2016. Pengaruh senam kegel terhadap frekuensi BAK pada lansia dengan inkontinensia urin. Jurnal IPTEK Terapan. 6(3): 240-245.

Grace, P.A. and N.R. Borley. 2006. At a glance ilmu bedah. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Nuari, N.A., dan D. Widayati. 2017. Gangguan pada sistem perkemihan & penatalaksanaan keperawatan. Deepublish. Yogyakarta.

Nugrahaeni, A. 2020. Pengantar anatomi fisiologi manusia. Anak Hebat Indonesia. Yogyakarta.

Nursalam, dan Fransisca. 2009. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan. Salemba Medika. Jakarta.

Pamungkas, M.R., Nurhayati, dan Musiana. 2013. Pengaruh latihan kandung kemih (bladder training) terhadap interval berkemih wanita lanjut usia dengan inkontinensia urin. Jurnal Keperawatan. 9(2): 214-219.

Park, S.H., and C. Kang. 2014. Effect of kegel exercises on the management of female stress incontinence. Hindawi Publishing Corporation Advances in Nursing. 1(1): 1-10.

Plas, E., H. Pflüger, U. Maier, and W.A. Hübner. 2004. The aging bladder. Springer Verlag/Wein. Austria.

Purnomo, B.B. 2011. Dasar-dasar urologi. Penerbit CV. Saging Seto. Jakarta.

Sam, P., A. Nassereddin, and C.A. LaGrange. 2020. Anatomy, abdomen and pelvis, bladder detrusor muscle. StatPearls Publishing.

Samosir, N.R., dan Y.T. Ilona. 2019. Pengaruh pemberian senam kegel untuk menurunkan derajat inkontinensia urin pada lansia. Jurnal Ilmiah Fisioterapi. 2(1): 18-24.

Santoso, A., dan E.B. Prasetyo. 2018. Penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi trigger finger dengan Intervensi Ultrasound (US), Infrared (IR) dan Transverse Friction (TF) di RSUD Bendan Pekalongan. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi. 2(2): 44-52.

Soeprijanto, B. 2017. Imejing diagnostik pada anomali kongenital: Sistem traktus urinarus. Airlangga University Press. Surabaya.

Soetojo, B. 2008. Inkontinensia urin perlu penanganan multi disiplin untuk meningkatkan kualitas hidup. Unair. http://repository.unair.ac.id/40276/

Sulistyaningsih, D.R. 2015. Latihan otot dasar panggul efektif untuk mengatasi Inkontinensia Urin pada klien post operasi prostatectomy. Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah. 1(2): 1-7.

Suyanto. 2019. Inkontinensia urin pada lansia perempuan. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat. 8(2): 127-132.

Syaifuddin, B. 2001. Fisiologi sistem pernapasan dalam fungsi sistem tubuh manusia. WIdya Medika. Jakarta.

Bolon, T., D. Siregar, L. Kartika, A. Supinganto, S.S. Manurung, Y.F. Sitanggang, N. Siagian, S. Siregar, R. Manurung, F. Ritonga, R. Dewi, R.M. Sihombing, M. Herlina, dan Noradina 2020. Anatomi dan fisiologi untuk mahasiswa kebidanan. Yayasan Kita Menulis. Medan.

Uliyah, M., dan A.A. Hidayat. 2008. Keterampilan dasar praktik klinik untuk kebidanan. Penerbit Medika Salemba. Jakarta.

Verdiansah. 2016. Pemeriksaan fungsi ginjal. CDK-273. 43(2): 148-154.

Vodenicharov, A. 2012. Structure and function of smooth muscle with special reference to mast cells. InTech. 345-362.

Webb, R.C. 2003. Smooth muscle contraction and relaxation. American Physiological and Society. 27(4): 201–206.

Wibawa, A.P. 2016. Ginjal dan urin. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Bali.

Yoshimura, N., and M.B. Chancellor. 2003. Reviews in urology. pp: 3-10.

Downloads

Published

2021-10-01

Issue

Section

Research Articles