PERSEPSI GURU MATEMATIKA SMP/MTs TENTANG KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN KEEROM TAHUN 2015

Authors

  • Ingred Mary Tandi Bua SMP Negeri 4 Arso
  • Happy Lumbantobing Universitas Cenderawasih
  • Mayor M H Manurung Universitas Cenderawasih

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui: persepsi guru matematika mengenai perencanaan pembelajaran dalam kurikulum 2013,  persepsi guru matematika mengenai kegiatan belajar mengajar dalam kurikulum 2013 dan  persepsi guru matematika mengenai evaluasi pembelajaran dalam kurikulum 2013.

Penelitian ini melibatkan 14 orang guru dan 1 orang Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Pengajaran sebagai subyek penelitian yang diambil secara purposive. Data penelitian diambil melalui studi dokumentasi, wawancara mendalam face to face dan wawancara dengan cara diskusi kelompok terfokus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Persepsi guru matematika SMP/MTs Kabupaten Keerom mengenai perencanaan pembelajaran dalam kurikulum 2013 belum paham dan masih bingung. Banyak kesulitan yang dialami guru terutama dalam pembuatan RPP dengan merancang pendekatan saintifik. Banyak guru yang membuat RPP model KTSP walaupun sampulnya kurikulum 2013. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi dan pelatihan. 2. Persepsi guru matematika SMP/MTs Kabupaten Keerom mengenai kegiatan belajar mengajar dalam kurikulum 2013 pada dasarnya senang dan menyukai kegiatan belajar mengajar model kurikulum 2013 karena sangat terperinci dan lengkap. Siswa dituntun untuk aktif dan kreatif sehingga bisa menggali potensi mereka. Guru juga harus aktif dan rajin supaya bisa mengajar menggunakan kurikulum 2013. 3. Persepsi guru matematika SMP/MTs Kabupaten Keerom  mengenai evaluasi pembelajaran dalam kurikulum 2013 bagus dan mantap karena tidak hanya menilai kemampuan atau kognitif siswa saja. Penilaian sikap mempengaruhi keaktivan siswa dalam kelas. Siswa yang biasanya malas menjadi rajin karena penilaian sikap mempengaruhi naik kelas atau tidak. Disisi lain guru juga mengeluh dengan format penilaian yang rumit dan banyak serta membutuhkan waktu yang banyak.  Pelatihan dan sosialisasi yang kurang tetap menjadi faktor utama, guru tidak melaksanakan penilaian secara lengkap dan maksimal.

 Kata Kunci: Persepsi, Kurikulum 2013

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afifudin dan Saebani. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Creswell, John. (2013).Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Depdikbud. 2014. Permendikbud nomor 160. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Depdiknas. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Denzin dan Lincoln. (2011). The Sage Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Guba, Egon G. (1987). Menuju Metodologi Inkiiri Naturalistik dalam Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT. Karya Unipress.

Hamalik, Oemar. (2012). Kurikulum dan Pembalajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Harper Collins. (2006). Collins Cobuild Advanced Learner’s English Dictionaryâ€. Great Britain: Collins Word Web.

Husamah dan Setyaningrum (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2014). Modul Implementasi Kurikulum 2013.

Kurinasih, Imas. (2014). Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Moleong, Lexy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Martiyono, dkk. (2014). Mengelola dan Mendampini Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta: CV Aswaja Pressindo.

Muslich, Mansur.( 2008). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Patimila, Hamid.(2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Rakhmat, Jalaludin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Republika. 18 Maret 2015. Mendikbud: Guru tak Akan Kehilangan Jam Mengajar.

Riswandi. (2009). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rusman. (2011). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sagala, Syaiful (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sani, Ridwan Abdullah (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT BumiAksara.

Shoimin, Arsi (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sutirman (2013). Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Usman, Moh. Uzer (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Walgito, Bimo.(2010). Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi Offs

Downloads

Published

2018-05-22

Issue

Section

Articles