PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS SAGU DAN JERAMI SEBAGAI MEDIA TERHADAP PRODUKSI JAMUR MERANG (Volvariela volvacea)

Authors

  • Norman Pambudi Jurusan PMIPA Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Cenderawasih, Provinsi Papua
  • Edoward K. Raunsay Jurusan PMIPA Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Cenderawasih, Provinsi Papua
  • Leonardo E. Aisoi Jurusan PMIPA Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Cenderawasih, Provinsi Papua

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan pengolahan sagu mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga menimbulkan dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat. Dampak positif yaitu meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat, sedangkan dampak negatif yaitu menimbulkan limbah. Sama hal nya dengan ampas sagu, limbah pertanian lain seperti jerami yang ada di wilayah Papua juga hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. di daerah Jawa dan sekitarnya, mereka memanfaatkan limbah jerami untuk dijadikan sebagai media jamur merang. Penelitian ini bertujuan untuk 1). mengetahui pengaruh penggunaan ampas sagu dan jerami sebagai media terhadap produksi jamur merang 2). mengetahui media apa yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi jamur merang. Rancangan penelitian mengguanakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil perlakuan untuk munculnya primordia terlama adalah perlakuan S3J1 dengan rata-rata yaitu 36 hari setelah inokulasi, sedangkan untuk masa tumbuh tercepat adalah perlakuan S1J3 dengan rata-rata yaitu 17 hari setelah inokulasi. Hasil perlakuan untuk masa panen tercepat adalah perlakuan S1J3 dengan rata-rata yaitu 22 hari setelah inokulasi, sedangkan untuk masa panen terlama adalah S3J1 dengan rata-rata yaitu 39 hari setelah inokulasi. hasil perlakuan terbaik berat tubuh buah jamur merang adalah perlakuan S1J3 yaitu 178.67 gram, sedangkan berat tubuh buah jamur merang paling rendah adalah perlakuan S4J0 yaitu 16.00 gram. hasil perlakuan terbaik Jumlah tubuh buah jamur merang adalah perlakuan S1J3 yaitu 22 buah, sedangkan jumlah tubuh buah jamur merang paling rendah adalah perlakuan S4J0 yaitu 2 buah. Hasil terlama lama masa panen adalah perlakuan S3J1 yaitu 46 hari, sedangkan lama masa panen paling tercepat adalah perlakuan S4J0 yaitu 24 hari. hasil perlakuan terbaik frekuensi jamur merang adalah perlakuan S1J3 yaitu 7x, sedangkan frekuensi jamur merang paling rendah adalah perlakuan S4J0 yaitu 1x. Penambahan ampas sagu pada jamur merang berpengaruh terhadap produktifitas jamur merang dan Media yang terbaik untuk produktifitas jamur merang adalah media S1J3, dengan perbandingan sagu : jerami 1 : 3

Kata Kunci: Ampas sagu., Jerami, Jamur Merang

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-10-27