Keanekaragaman dan Asosiasi Intra-Spesies Tumbuhan Lamun di Perairan Manggari Pulau Numfor

Penulis

  • Miryam Baransano Universitas Cenderawasih
  • Ervina Indrayani Program Studi Ilmu Perikanan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, FMIPA Universitas Cenderawasih
  • Lisiard Dimara Program Studi Ilmu Perikanan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, FMIPA Universitas Cenderawasih

DOI:

https://doi.org/10.31957/acr.v2i2.1064

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan asosiasi intra-spesies tumbuhan lamun. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Januari 2016, di perairan laut Kampung Manggari, Pulau Numfor. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian observasi, puporsive sampling dam transek kuadrat. Hasil penelitian ditemukan 8 jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Halopila minor, Halopila ovalis, Halodule uninervis, Halodule pinifolia, Cymodocea serullata, Cymodocea rotundata dan Syringodium isoetifolium. Indeks keanekaragaman (H¢) jenis lamun tertinggi terdapat pada transek 1 dengan nilai 1,66, sedangkan terendah pada transek 3 dengan nilai 0,94. Terdapat 28 pasangan asosiasi jenis lamun dan hanya 15 pasangan asosiasi yang bersifat nyata, dimana 8 pasangan asosiasi jenis lamun yang bersifat nyata pada taraf kepercayaan 5% yaitu 3,48, dan 7 pasangan asosiasi jenis lamun bersifat nyata pada taraf  kepercayaan 1% yaitu 6,63 (X2 hitung > X2 tabel). Berdasarkan analisis tipe asosiasi terhadap 15 pasangan asosiasi yang bersifat nyata dari hasil uji chi-square, diketahui bahwa 7 pasangan asosiasi lamun memiliki tipe berasosiasi positif dan 8 jenis berasosiasi negatif. Tiga jenis lamun yang memiliki asosiasi kuat adalah Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata dan Cymodocea serullata.

Kata Kunci: Keanekaragaman; Asosiasi intra-spesies; Lamun; Uji chi-square; Kampung Manggari

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Miryam Baransano, Universitas Cenderawasih

Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, FMIPA Universitas Cenderawasih

Referensi

Azkab, M.H. 1988. Pertumbuhan dan Produksi Lamun, Enhalus acoroides (Lf) Royle di Rataan Terumbu Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Teluk Jakarta. Hal.55-59. In M.K. Moosa., D.P. Praseno dan Soekarno (Eds.), Biologi, Budidaya Oseanografi, Geologi dan Kondisi Perairan. Puslitbang Oseanografi-LIPI, Jakarta.

Azkab, M.H. 1999. Pedoman inventarisasi lamun. Oseana 24(1), 1-16.

Azkab, M.H. 2000. Struktur dan fungsi pada komunitas lamun. Oseana, 25(3), 9-17.

Azkab, M.H. 2006. Ada apa dengan lamun. Oseana, 26(3), 45-55.

Dimara, L., Willy, M.D. dan John, D.K. 2014. Pengaruh kerapatan dan komposisi jenis lamun terhadap penyebaran populasi ikan Inwer (Leptoscarus Vaigiensis) di perairan Kampung Andei, Pulau Numfor. Novae Guinea, 6(1), 21-31.

Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Firmandana, T.Y., Suryanti dan Ruswahyuni. 2014. Kelimpahan Bulu Babi (Sea urchin) pada ekosistem karang dan lamun di perairan Pantai Sundak, Yogyakarta. Maquarest, 3(4), 41-50.

Hamuna, B., Tanjung, R.H.R., Suwito, Maury, H.K., dan Alianto. 2018. Kajian kualitas air laut dan indeks pencemaran berdasarkan parameter fisika-kimia di perairan Distrik Depapre, Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1), 35-43.

Khouw, A.S. 2009. Metode dan Analisa Kuantitatif Dalam Bioekologi Laut. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan RI.

Mnumumes, T.J., 2016. Keanekaragaman dan asosiasi inter spesies Bulu Babi (Echinoidea) dengan lamun di perairan Kampung Manggari, Pulau Numfor. Skripsi. Universitas Cenderawasih: Jayapura.

Paillin, J.B. 2009. Asosiasi inter-spesifik lamun di perairan Ketapang, Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Triton, 5(2), 19-25.

Patty, S.I. 2016. Pemetaan kondisi padang lamun di perairan Ternate, Tidore dan sekitarnya. Jurnal Ilmiah Platax, 4(1), 9-18.

Tanjung, R.H.R., Hamuna, B., and Alianto. 2019a. Assessment of water quality and pollution index in coastal waters of Mimika, Indonesia. Journal of Ecological Engineering, 20(2), 87-94.

Tanjung, R.H.R., Hamuna, B., and Yonas, M.N. 2019b. Assessing heavy metal contamination in marine sediments around the coastal waters of Mimika Regency, Indonesia. Journal of Ecological Engineering, 20(11), 35-42.

Wicaksono, S.G., Widianingsih, W. dan Hartati, S.T. 2012. Struktur vegetasi dan kerapatan jenis lamun di perairan Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara. Journal of Marine Research, 1(2), 1-7.

Wimbaningrum, R. 2003. Komunitas lamun di Rataan Terumbu Pantai Bama, Taman Nasional Baluran Jawa Timur. http://www.mipa.unej.ac.id/data/vol4nol/retno.pdf, diakses 17 Juni 2018).

Yulianda, F., Achmad, F., Armin A.H. dan Sri, H.K. 2009. Ekologi Ekosistem Perairan Laut Tropis. Bogor: PUSDIKLAT Kehutanan Departemen Kehutanan RI, SECEM.

Diterbitkan

2020-01-01

Terbitan

Bagian

Articles