Implementasi Sistem Silvikultur TPTI dan TPTJ Teknik Silvikultur Intensif (SILIN) dalam Pengelolaan Hutan di Papua (Studi Kasus PT. Tunas Timber Lestari di Kabupaten Boven Digoel)

Authors

  • Erni Unenor Mahasiswa Program Pascasarjana Biologi, Universitas Cenderawasih, Jayapura
  • Rosye H.R. Tanjung PS. Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura
  • Henderina J. Keiluhu PS. Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura

DOI:

https://doi.org/10.31957/jbp.435

Abstract

The application of silvicultural system which deviate from the existing policy leads to aberration of sustainable forest management conducted by IUPHHK holders. Hence observation for implementation in TPTI and TPTJ silvicultural system using SILIN Technique in forest management conducted by IUPHHK holders in Papua needs to be done. This study aims to determine the implementation of TPTI and TPTJ silvicultural system using SILIN Technique in forest management especially in terms of standing diameter increment accretion. Data analysis performed by calculating standing increment, which CAI = Yn-Yn-1 and MAI = Yn –Yo/Tn. The result shows that height and diameter increment (MAI) on TPTJ silvicultural system using SILIN Technique is higher than increment in PUP plot of TPTI silvicultural system. Therefore canopy openings, fertilizations, superior seeds plantations and environmental manipulation in silvicultural system with SILIN Technique contributes influence to standing growth rate, however TPTJ system showed reduction in diameter increment on fourth year measurement suspected by lackness in intensive silvicultural system’s main element. Observation are used in this study.

Key words: CAI, MAI, TPTI and SILIN Technique.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Erni Unenor, Mahasiswa Program Pascasarjana Biologi, Universitas Cenderawasih, Jayapura

Mahasiswa Program Pascasarjana Biologi, Universitas Cenderawasih, Jayapura

Rosye H.R. Tanjung, PS. Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura

PS. Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura

Henderina J. Keiluhu, PS. Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura

PS. Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura

References

Anonim. 2010. Peraturan Gubernur Nomor: 13 Tahun 2010 tentang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Masyarakat Hukum Adat (IUPHHK-MHA). Jayapura.

Anonim. 2014. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.65/MENHUT-II/2014. Depar-temen Kehutanan RI, Jakarta.

Aswandi dan R.M.S. Harahap. 2007. Kajian sistem silvikultur dan pertumbuhan hutan bekas tebangan pada berbagai tipe hutan di Sumatera bagian utara. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian. Padang, 20 September 2006.

Baharinawati, W.H., R.M. El-Halim dan A. Setiadi. 2011. Kajian efektivitas sistem silvikultur TPTI terhadap kelestarian produksi hutan alam lahan kering Di IUPHHK PT. Mamberamo Alas Mandiri Kabupaten Mamberamo Raya dan PT. Tunas Timber Lestari Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari.

Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan. 2011. Surat Edaran No. SE. 10/VI-BUHA/2011. Tentang Riap Diameter Tahunan pada Hutan Alam Produksi. Jakarta.

Hardiansyah, G. 2012. Analisis pertumbuhan tanaman meranti pada sistem tebang pilih tanam jalur (TPTJ). Vokasi. 8(3): 165–171.

Kementarian Kehutanan. 2011. Rencana kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam pada hutan produksi berbasis inventarisasi hutan menyeluruh berkala (IHMB) Periode Tahun 2011 s/d 2020 PT. Tunas Timber Lestari. Jakarta.

Kementerian Kehutanan. 2009. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: P.11/Menhut-II/2009 tentang pedoman pelaksanaan sistem silvikultur dalam areal izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi. Jakarta.

Kramer, P.J. and Th. T. Kozlowski. 1960. Physiology of Trees. Mc Graw-Hill Book Company, New York.

Kuswandi, R. 2013. Formulasi dinamika pertumbuhan hutan alam lahan kering di Papua. Jurnal Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manokwari. Manokwari.

Lai, A.B. 1960. Silviculture sistem and forest management. Jugal Kishore & Co. India.

Pamoengkas, P. dan R. Prasetia. 2014. Pertumbuhan meranti merah (Shorea leprosula Miq) dalam sistem tebang pilih tanam jalur di areal IUPHHK-HA PT. SARPATIM, Kalimantan Tengah. Jurnal Silvikultur Tropika. 5(3): 174-180.

Siti, H. 2004. Tinjauan konseptual model pertumbuhan dan hasil tegakan hutan. USU. Sumatera Utara.

Soekotjo. 2009. Teknik silvikultur intensif. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Wahyudi dan S. Panjaitan. 2011. Model pertumbuhan dan hasil tanaman Shorea leprosula pada sistem tebang pilih tanam jalur teknik silin. Jurnal Penelitian Dipterokarpa. 5(2): 37–46.

Wahyudi, A. Indrawan, I. Mansyur & P. Pamungkas. 2010. Tebang Pilih Tanam Jalur: Pemodelan pertumbuhan tanaman meranti pada jalur tanam. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 15(1): 34–40.

Wattimena, C.M.A. 2012. Aspek silvikultur pemanenan hasil hutan kayu pada hutan rakyat. Jurnal MAKILA. 6(2): 159–170.

Widiyatno, Soekotjo, M. Naiem, S. Hardiwinoto dan S. Purnomo. 2011. Pertumbuhan meranti (Shorea spp.) pada sistem tebang pilih tanam jalur dengan teknik silvikultur intensif (TPTJ-SILIN). Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 8(4): 373–383.

Downloads

Published

2018-07-28

Issue

Section

Research Articles