Analisis Efek Keterkaitan Kebelakang Dan Kedepan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Kabupaten Keerom

Penulis

  • Yohanes Yanuarius Baru Universitas Cenderawasih
  • Yundy Hafizrianda Universitas Cenderawasih
  • Transna Putra Urip Universitas Cenderawasih
  • Ida Ayu Purba Riani Universitas Cenderawasih

DOI:

https://doi.org/10.56076/jkesp.v9i1.2694

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keterkaitan ke belakang dan ke depan di sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Keerom. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga berlaku menurut sektor di Kabupaten Keerom, PDRB atas dasar harga berlaku menurut sektor di Provinsi Papua, dan tabel Input-Output Provinsi Papua Tahun 2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi atau tinjauan pustaka, dengan menggunakan data matriks transaksi ekonomi provinsi Papua yang kemudian diturunkan ke Tabel IO Kabupaten Keerom 2021. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Simple Location Quotient (SLQ), analisis koefisien input dengan pendekatan LQ , analisis keterkaitan kebelakang (backward linkage effect), analisis keterkaitan kedepan (forward linkage effect), Analisis Daya Sebar, dan Derajad Kepekaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Subsektor peternakan memiliki pengaruh keterkaitan kebelakang sebesar 1,2218, lebih tinggi dibandingkan subsektor lainnya, disusul oleh subsektor kehutanan dan perkayuan dengan nilai keterkaitan kebelakang sebesar 1,2161; (2) Subsektor perikanan memiliki pengaruh keterkaitan kedepan sebesar 1,3030, lebih tinggi dari subsektor lainnya; (3) Dari segi output, sektor pertanian yang berorientasi dalam negeri adalah subsektor Tanaman Pangan, subsektor Tanaman Perkebunan, dan subsektor Kehutanan dan penebangan karena memiliki IDK (Indeks Derajad Kepekaan) di atas satu; (4) Subsektor Kehutanan dan Perkayuan serta Subsektor Tanaman Perkebunan merupakan unggulan sektor pertanian di Kabupaten Keerom karena memiliki IDP (Indeks Daya Penyebaran) dan IDK (Indeks Daerajad Kepekaan) di atas satu.


Kata Kunci : efek keterkaitan kebelakang, efek keterkaitan kedepan, sektor pemimpin

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Yohanes Yanuarius Baru, Universitas Cenderawasih

Alumni Program Magister Ilmu Ekonomi FEB

Yundy Hafizrianda, Universitas Cenderawasih

Staf Pengajar Jurusan Ilmu Ekonomi FEB

Transna Putra Urip, Universitas Cenderawasih

Staf Pengajar Jurusan Ilmu Ekonomi FEB

Ida Ayu Purba Riani, Universitas Cenderawasih

Staf Pengajar Jurusan Ilmu Ekonomi FEB

Referensi

Alfiah, T., Arifin, B., & Abidin, Z. 2014. Analisis Keterkaitan Dan Pengganda Ekonomi Karet Indonesia. Jurnal Online Fakultas Pertanian Unila, 2(1) : 8-15.

Amalina, D. H., dan Asmara, A. (2009). Keterkaitan Antar Sektor Pertanian Dan Industri Pengolahan Di Indonesia (Klasifikasi 14 Propinsi Berdasarkan Tabel IO Propinsi Tahun 2000). Jurnal Agribisnis Dan Ekonomi Pertanian, 3(12) : 69-80.

Daryanto, A., dan Hafizrianda, Y. (2010). Analisis Input-Output & Social Accounting Matrix. IPB Press, Institut Pertanian Bogor.

Djakapermana, R. . 2010. Pengembangan Wilayah Melalui Pendekatan Kesisteman. IPB Press, Bogor.

Karmini. 2018. Ekonomi Produksi Pertanian. Mulawarman University Press, Samarinda.

Kurniawati, S. 2020. Kinerja Sektor Pertanian di Indonesia. Prosiding Seminar Akademik Tahunan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan 2020 : 24–31.

Maghfiroh, S. J. 2020. Keterkaitan Ke Depan (Forward Linkage) Dan Keterkaitan Ke Belakang (Backward Linkage) Sektor Penyediaan Akomodasi Dan Sektor Penyediaan Makanan Dan Minuman Di Provinsi Jawa Timur. Buletin Ekonomika Pembangunan, 1(4) : 44–51.

Maulana, R. 2016. Analisis Keterkaitan Antar Sektor Di Provinsi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unsyiah, 1(8) : 226–234.

Rustiadi, et al. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. In Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Shabri, Y. M., Purtomo, R., & Prianto, F. W. 2015. Analisis Peran Sektor Pertanian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuwangi (Pendekatan Input-Output). Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunankonom, 1(8) : 1–6.

Sukiyono, K., Romdhon, M. M., & Nabiu, M. 2017. Keterkaitan Sektor Dan Sektor Utama Dalam Perekonomian Propinsi Bengkulu: Analisa Input- Output. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 9(2) : 77–84.

Syofya, H., & Rahayu, S. 2018. Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Indonesia (Analisis Input-Output). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 9(9) : 62-74.

Tarigan, R. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Utami, B. S. A. 2018. Analisis Keterkaitan Sektor Industri Manufaktur Besar Dan Sedang Di Provinsi Jawa Timur Dengan Menggunakan Tabel Input-Output. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan (JDEP), 1(1) : 29–36.

Widyawati, R. F. 2017. Analisis Keterkaitan Sektor Pertanian Dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia (Analisis Input Ouput). Jurnal Economia, 13(4) : 1–14.

Diterbitkan

2022-04-01

Cara Mengutip

Baru, Y. Y., Hafizrianda, Y., Urip, T. P., & Riani, I. A. P. (2022). Analisis Efek Keterkaitan Kebelakang Dan Kedepan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Kabupaten Keerom. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Studi Pembangunan, 9(1). https://doi.org/10.56076/jkesp.v9i1.2694

Terbitan

Bagian

Articles